Rivki - detikNews
Jakarta - Cucu mantan Presiden
Soekarno, Puan Maharani, berpendapat belum ada pemimpin yang meneruskan
cita-cita Bung Karno. Ia berharap agar pemimpin mengimplementasikan
semangat sang Proklamator agar negara bangkit dari keterpurukan.
"Sampai saat ini, kita belum melihat bahwa apa yang menjadi cita-cita Bung Karno, kemudian bisa diimplementasikan oleh tiap pemimpin," kata Puan.
Hal itu disampaikan Puan Maharani dalam acara Sarasahen Kebangsaan Bung Karno dan Pemikiran Sosio Demokrasi, di Hotel Four Season, Setiabudi, Jakarta, Rabu (27/6/2012). Turut hadir, Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto, Mantan Ketua MPR Amien Rais, mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra, dan tokoh lainnya.
Menurutnya, pemimpin Indonesia ke depan harus mempunyai harga diri dan semangat yang kuat, seperti yang dilakukan Bung Karno.
"Kini sudah saatnya, kita terbangun dari tidur lelap ini. Saatnya kita sadar dan bangkit dari kekeliruan dan kekhilafan sejarah kita sebagai sebuah negara bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang senantiasa berpijak kepada nilai-nilai kearifan lokal bangsa sendiri," sambung Puan.
Senada dengan Puan, mantan Ketua MPR Amien Rais mengatakan pemimpin Indonesia harus berani membuat gebrakan. Salah satunya, berani menolak ditindas negara lain.
"Seperti yang dilakukan Bung Karno, saat ditindas dia berani keluar PBB, berani menentang Malaysia. Selain itu, berani membuat olimpiade tandingan, dan masih banyak lagi," kenang Amien, mengingat sejarah Bung Karno.
"Sampai saat ini, kita belum melihat bahwa apa yang menjadi cita-cita Bung Karno, kemudian bisa diimplementasikan oleh tiap pemimpin," kata Puan.
Hal itu disampaikan Puan Maharani dalam acara Sarasahen Kebangsaan Bung Karno dan Pemikiran Sosio Demokrasi, di Hotel Four Season, Setiabudi, Jakarta, Rabu (27/6/2012). Turut hadir, Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto, Mantan Ketua MPR Amien Rais, mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra, dan tokoh lainnya.
Menurutnya, pemimpin Indonesia ke depan harus mempunyai harga diri dan semangat yang kuat, seperti yang dilakukan Bung Karno.
"Kini sudah saatnya, kita terbangun dari tidur lelap ini. Saatnya kita sadar dan bangkit dari kekeliruan dan kekhilafan sejarah kita sebagai sebuah negara bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang senantiasa berpijak kepada nilai-nilai kearifan lokal bangsa sendiri," sambung Puan.
Senada dengan Puan, mantan Ketua MPR Amien Rais mengatakan pemimpin Indonesia harus berani membuat gebrakan. Salah satunya, berani menolak ditindas negara lain.
"Seperti yang dilakukan Bung Karno, saat ditindas dia berani keluar PBB, berani menentang Malaysia. Selain itu, berani membuat olimpiade tandingan, dan masih banyak lagi," kenang Amien, mengingat sejarah Bung Karno.
