Namun dibalik peristiwa yang
dipropagandakan di seluruh TV Amerika selama berhari-hari sebagai
peristiwa yang tragis itu, masih banyak anomali, keganjilan dan keanehan
serta kebohongan yang membuat kita geleng kepala, hingga dahi berkerut!
Ada Kegiatan Latihan “Penyisiran Bom” di Lokasi Sebelum Peristiwa Terjadi
Seorang saksi mata pada dua ledakan di
Boston Marathon hari itu mengatakan bahwa ada kegiatan “penyisiran bom”
dengan menggunakan anjing pelacak yang berulang kali diumumkan sebelum
bom meledak dan ia “pikir itu aneh” karena bom tak dapat diendus oleh
anjing-anjing pelacak khusus bom di tempat itu sebelum ledakan..!
Saksi itu adalah pelatih pada University of Mobile Cross Country Ali Stevenson mengatakan kepada Local 15 News
, “Mereka terus membuat pengumuman melalui pengeras suara bahwa semua
itu (penyisiran bom) hanyalah latihan biasa dan tidak ada yang perlu
dikhawatirkan. Sepertinya ada semacam ancaman, tetapi mereka terus
mengatakan bahwa meraka itu hanya latihan”, jelas Stevenson.
Stasiun berita Local 15 News
juga melaporkan bahwa Stevenson “berfikir itu aneh, ada anjing pelacak
bom yang telah mengendus sejak awal dan berada di sekitar garis finish”.
Stevenson kemudian menggambarkan saat mendengar ledakan, ia melarikan
diri dari tempat kejadian, karena baru saja menyelesaikan finish pada
marathon itu.
“Fakta membuktikan bahwa
ledakan yang didahului, bahkan tumpang tindih dengan “pelacakan bom”
yang bersifat hampir identik, mencerminkan serangan teror besar seperti
peristiwa lainnya, persis seperti “pemboman 7/7″ di London Inggris,”
ujar Alex Jones seorang pakar penelitian konspirasi.
“Adalah penting untuk menekankan bahwa New York Times baru-baru ini juga melaporkan
bahwa sebagian besar rencana teror domestik baru-baru ini di Amerika
Serikat “telah difasilitasi oleh FBI” , menunjukkan bahwa kejadian di
Boston itu mungkin telah menjadi bagian dari operasi semacam itu,”
tambah Alex Jones.
Bagaimana
mungkin, jika lokasi tersebut yang dibilang “sudah steril” dari bom atau
bahan peledak” dengan pemeriksaan yang begitu sangat ketat dari polisi
yang mengakui dirinya “terhebat di dunia”, dengan pemeriksaan mulai dari
peralatan canggih hingga anjing pelacak khusus bahan peledak dan bom,
tapi masih tetap “kecolongan”?
Semua ini harus dilihat bagaimana media
dan pemerintahan Obama akan memanfaatkan kejadian ini tergantung siapa
yang disalahkan, tapi penasihat Rahm Emanuel “tidak pernah membiarkan
krisis serius ini sia-sia” dan pasti bisa ikut bermain. (lihat video
Boston Marathon: Bombing Drill Coincided With Explosions) (sumber referensi) (Local15TV/NYTimes/InfoWars)
Para Pelari Dari Ketentaraan Amerika Yang Ikut Partisipasi Tiba-Tiba Ditarik Dari Perlombaan Marathon Sebelum Bom Meledak
Seorang saksimata (lihat wawacara video
dibawah) mengatakan bahwa adik iparnya yang merupakan seorang tentara AS
dan sedang mengikuti lomba lari marathon pada Boston Marathon 2013
tiba-tiba saja diperintahkan untuk menghentikan perlomban dan disuruh
keluar dari perlombaan lari marathon Boston tersebut. Ia diperintahkan
mundur dari perlombaan lari secara tiba-tiba oleh atasannya dari
ketentaraan AS dengan alasan ia tidak akan kuat berlari dan akan
mengalami dehidrasi.
Ia pun bingung, bagaimana mungkin bahwa
dia sebagai seorang tentara bisa mengalami dehidrasi saat berlari
marathon dengan minuman yang selalu dibagikan panitia penyelenggara
disepanjang pinggir jalan? Lalu dia diperintahkan oleh kesatuannya itu
untuk berjaga di sebuah rumah sakit dan stand by disana. Lihat wawancara Alex Jones kepada saksi pada video ini: Army’s Runner Pulled Before Boston Blast!
Ledakan di Boston Marathon Termasuk Low Explosion atau bahkan Home-made Explosive
Ledakan pada tragedi Boston Marathon dianggap kecil (low explosion)
dari banyak pengamat teroris dan para pakar explosive. Ini bisa dilihat
dari video yang sudah banyak beredar. Hanya saja, bom dibuat sedemikian
rupa agar asapnya terlihat banyak, bukan dari daya ledaknya.
Asap putih tebal membumbung tinggi agar
bom tersebut dapat di dramatisir dan terlihat menakutkan! Bahkan banyak
yang menganggap bahwa bom itu adalah jenis bom asap (smoke bomb).
Dan banyak pula yang menganggap bahwa bom di Boston Marathon adalah sejenis “bom buatan rumah” atau bahkan “home-made bomb“. Seorang youtuber
mengunggah video hasil analisa dan penelitiannya itu lalu memprediksi
bahwa bom Boston Marathon ini beratnya sekitar 500 lbs (pound) atau
sekitar 225 kilogram. (lihat video)
Seperti anda pernah juga melihat pada
peristiwa “bom-bom asli” seperti misalnya bom di kedutaan besar
Australia di Jakarta, juga dibeberapa tempat lainnya di dunia, bahwa
“bom asli” tak diciptakan dengan banyak asap.
Yang paling utama dari sebuah bom adalah “daya hancur” yang dapat menyebabkan shockwave atau gelombang kejut. Gelombang Shockwave
mempunyai cara kerja menggerakkan atau mendorong udara disekeliling bom
tersebut ke segala arah dengan kecepatan yang luar biasa.
Sejatinya, kecepatan udara yang didorong
oleh daya ledak ini dapat menghancurkan beton, merubuhkan besi hingga
merontokkan daun-daun pepohonan. Tragedi pemboman yang sudah banyak
terjadi tidak mementingkan banyaknya asap yang mengepul dan daya ledak
yang “culun” seperti bom Boston ini.
Pada bom di hotel Marriot Jakarta
misalnya, tersangka yang juga menggunakan tas ransel membuktikan bahwa
korban yang berada belasan meter bisa tewas akibat ledakan yang dianggap
“berkekuatan sedang”.
Masih pada akun youtube yang sama, earthspace101,
menyebutkan bahwa untuk membuat bom seperti ini di Amerika sangatlah
mudah. Apalagi di Amerika semua bahan-bahannya dapat juga dibeli dengan
mudah. Dari foto yang dirilis FBI, bahwa terdapat sisa hasil ledakan
yang diduga dari sebuah kompor bertekanan tinggi yang sudah rusak,
sangat membingungkan publik.
“Bagaimana mungkin,
seperti yang dinyatakan oleh FBI bahwa bom yang menurut badan intelijen
itu menggunakan paku-paku yang dimasukkan ke dalam sebuah kompor
bertekanan tinggi, rusak hanya penyok, tanpa ada lobang-lobang dari
hantaman paku-paku di dalamnya? Minimal kompor akan hancur
berkeping-keping akibat hantaman dari paku-paku tersebut!,” ujar pria
para akun Youtube tersebut.
Pada sisa almunium yang ditemukan (lihat
gambar) hanya ada satu lubang yang memang hasil dari pabrik, bukan
karena paku-paku yang menurut FBI dimasukkan ke dalam bom tersebut.
Sisa
bom berupa logam dari kompor – Peledak terdiri dari paku dan bantalan
bola sebagai pecahan peluru, lalu dimasukkan di dalam kompor bertekanan
tinggi. Anehnya pada sisa bom itu tak ada lubang-lubang hasil hantaman
dari paku-paku tersebut. (courtesy by: FBI)
Akun Earthspace101 juga menyebutkan bahan-bahan bom Boston Marathon bisa jadi terdiri dari: Ammonium Nitrate Fertilizer, Liquid Nitromethane dan Tovex yang ditambahkan ke dalam Hydrazine dan ANFO (Ammonium Nitrate Fuel Oil)
Para pakar peledakan malah menyatakan,
jika sebenar-benarnya adalah bom, maka dipastikan ratusan orang pasti
tewas pada kerumunan orang-orang disepanjang jalan Boylston street tersebut.
Pembuatan bom ini disinyalir sudah
direncanakan bukan untuk mematikan banyak orang karena asapnya saja yang
banyak, tapi daya ledaknya kecil namun bom diciptakan hanya untuk
kehebohan dan tidak terlihat menghancurkan.
Insane location – Lokasi tempat ditemukannya barang bukti dari “kompor tekanan tinggi” yang tak masuk akal.
Dan tahukah anda, dimana barang bukti “kompor bertekanan” yang dianggap adalah salah-satu bom tersebut ditemukan?
Apakah ditemukan dipinggir jalan, disebrang jalan atau didekat titik kejadian? Tidak.
Sisa bom yang terbuat dari almunium yang
sudah penyok itu ditemukan DIATAS ATAP salah satu gedung dan jaraknya
PULUHAN meter dari titik ledakan tersebut!
Mirip bom kekuatan besar di Kuta Bali
saat bom kekuatan besar di dalam sebuah mobil di Legian meledak, ada
barang bukti kunci terlempar keatas rumah. Tapi kekutan bom Legian Kuta
bali memang besar, bom ada di dalm sebuah mobil dan menghancurkan mobil
itu sendiri dan menghancurkan setidaknya dua buah cafe.
Dalam tragedi ini, untuk membuat sebuah
bom berdaya ledak tinggi sangatlah memungkinkan. Apalagi di Amerika
Serikat, segala peralatan dan bahan peledak (explosive) jauh
lebih mudah di dapat bahkan di toko-toko konvensional, sangat mudah
untuk membuat bom yang daya ledaknya besar di negara tersebut.
FBI Mencurigai Tersangka Dengan Ciri-Ciri Memakai Baju Hitam, Topi Hitam dan Tas Ransel
Dari foto yang beredar, FBI sedang
memburu tersangka pengeboman yang sudah dikantonginya, dengan ciri-ciri
memakai tas ransel hitam dan serta memakai tas ransel “backpaack” yang
juga berwarna hitam.
Setelah banyak peneliti indipenden dan
individu juga tertarik dengan “pemburuan” tersangka tersebut, merekapun
ikut menyeleksi dari sekian banyak foto yang beredar di internet yang
menunjukkan gambar foto disekitar tempat kejadian.
Setelah foto diolah, diteliti, di zoom
atau diperbesar dengan jarak dekat, maka hasilnya didapatlah foto-foto
tersangka seperti dibawah ini (klik pada foto untuk memperbesar):
Ternyata hasilnya sangat mengejutkan banyak pihak, mereka adalah para tentara spesial AS, the Navy Seal..!! Semua dapat terlihat dari emblem atau badge yang tertempel pada salah satu topi tersangka setelah dilakukan “olah gambar” dengan cara di zoom.
Pada awalnya gambar ini muncul di situs Washington Times dengan judul: Men with backpacks at Boston Marathon private contractors?, lalu situs kedua dari Info Wars, dengan judul: Navy SEALs Spotted at Boston Marathon Wearing Suspicious Backpacks?, kemudian foto yang sangat mencurigakan dari kedua orang ini mulai menyebar ke banyak situs lainnya.
Anehnya foto di atas awalnya diberikan
kepada New York Post oleh FBI sebagai orang-orang yang menarik
perhatian. Tapi sehari kemudian FBI mengatakan bahwa dari foto itu tidak
ada lagi orang-orang yang menarik. (sumber1 sumber2)
Maka konspirasi tragedi ini kian
bertambah hangat untuk diselidiki lebih lanjut oleh berbagai pihak.
Menurut situs Alex Jones, foto diatas juga menarik untuk diselidiki oleh
FBI. Namun setelah kejadian itu barulah versi FBI mengeluarkan
pernyataan bahwa mereka yang ada di dalam foto-foto tersebut adalah para
“kontaktor lapangan” swasta yang sedang disewa oleh pihak
penyelenggara.
Tidak Ada Korban Yang Nyata, Semua Aktor Sudah Disiapkan Sejak Awal?
” Crisis Actors” atau Aktor Krisis (pada
peristiwa-peristiwa tragis) yang diperankan oleh para korban-korban
sudah merajalela di setiap tragedi fatal dan mengerikan dalam semua
agenda pemerintahan AS.
Seperti disebutkan pada awal artikel,
kami harapkan jika para pembaca memiliki foto-foto yang menyangkut
pemakaman atau upacara penguburan atau foto peti jenazah yang otentik
tentang mereka para ketiga korban tewas diatas, tolong kirimkan link
gambar dan memberitahukan kepada kami.
Karena pada suatu gambar dan video yang
memilukan, ada seorang pria dengan kaki buntungnya akibat ledakan yang
semula dinyatakan sebagai Second Lt. Nicholas Vogt, atau Letnan Dua Nicholas Vogt (panggilan: Nick) dan ternyata diklaim sebagai Jeff Bauman Jr.
PERHATIAN,
GAMBAR MEMILUKAN TAK PERLU DIPERBESAR JIKA TAK TEGA – korban ledakan
“Boston Marathon 2013″. Peristiwa penyebaran aktor di tempat kejadian
ini sangat mirip dengan Tragedi WTC September 9/11.
Di sini kita mengumpulkan gambar pada posting di beberapa thread tentang “Krisis Aktor” dan luka palsu di Boston. Berikut ini yang diposting pada Godlike Productions, yang pada awalnya menebutkan keduanya sama padahal tidak, mereka orang yang berbeda.
Ia sempat diisyukan sebagai salah satu “krisis aktor” pada bom berkekuatan rendah, bom Boston Marathon.
Foto diatas dicari dan didapat oleh
berbagai forum-forum di internet, lalu digabungkan. Setelah foto
tersebut beredar luas, barulah dalam beberapa hari kedepannya (tepatnya
sekitar 2 hari) sejak kejadian, foto orang tersebut ikut diunggah ke
website berita.
Tapi lepas dari semuanya, namun foto tersebut tetap memiliki beberapa keanehan, diantaranya:
1. Tidak terlihat darah berceceran, bahkan setetes pun darah tak keluar dari luka buntung tersebut. Hingga bekas jalan yang dilaluinya (track) kursi roda diaspal jalanan, tetap bersih dari darah.
2. Korban tetap sadarkan diri,
karena dalam situasi dan kondisi yang sebenarnya, tak mungkin dengan
buntungnya kaki, korban tetap sadar! Minimal ia akan pingsan.
3. Standar pertolongan pertama yang tak lazim,
standar baku di AS apalagi dalam situasi seperti ini pertolongan
pertama dari seorang korban seharusnya ia menggunakan tempat tidur yang
ada di ambulans sebagai standar pertolongan orang yang sakit, bukan
dengan kursi roda! Ini justru mengindikasikan bahwa mereka sedang
melalukan “akting” agar semua tv dan orang dapat melihat kejadian tragis
tersebut.
Jadi walaupun foto perbandingan kedua
orang itu bukan dari orang yang sama, dan apapun alasannya, foto
tersebut tetap memperlihatkan banyak kejanggalan, bahkan sangat janggal.
Sedangkan peledaknya dilaporankan terdiri
dari paku dan bantalan bola sebagai pecahan peluru, lalu dimasukkan di
dalam kompor bertekanan tinggi. Lalu, mengapa ledakan itu bisa
membuntungkan kakinya saja, sementara korban lainnya tidak?
“Kami mulai mengeluarkan torniket (sejenis tali darurat untuk mengikat luka amputasi) dan mulai mengikat kaki. Banyak orang teramputasi. … Setidaknya 25 sampai 30 orang telah kehilangan satu kaki hilang, atau pergelangan kaki hilang, atau dua kaki hilang. ” Roupen Bastajian, seorang polisi negara bagian dari Smithfield, RI
Pada serangan itu dikabarkan ada dua bersaudara masing-masing kehilangan satu kaki dalam serangan tersebut, ternyata kabar bohong.
Gambar
ini sempat beredar luas di internet bahwa pria berkaki butung adalah
seorang tentara AS bernama Nicholas, lalu kemudian disanggah bahwa yang
ada di TKP adalah Jeff Bauman Jr.
Mirip seperti beberapa tahun lalu seorang
pria dengan nama Phil Jayhan menghubungi saya (Scott Creighton) tentang
penelitian tragedi 9/11.
Aku agak dikenal dalam “Gerakan Kebenaran” (the Truth movement)
dan ia ingin melihat apakah dia bisa membuat saya untuk percaya pada
teorinya bahwa sebenarnya tidak ada korban pembajakan dan korban lain
yang diekspos dalam peristiwa serangan pada 9/11, itu semua hanya agar
membangkitkan tragedi Menara Kembar WTC benar-benar nyata.
“Aku tak percaya hingga bukti-buktinya
dipaparkan yang terdiri dari beberapa gambar dari berbagai korban yang
mirip dan menyerupai manusia yang masih hidup lainnya. Sayapun takjub,
tak perlu dikatakan, saya sangat percaya.” ujar Scott Creighton.
“Sekitar seminggu yang lalu saya googling “FDNY/9/11″ dan menemukan sebuah forum yang disebut LetsRoll. Dijalankan oleh Phil Jayhan.
Berpikir ini adalah
situs pro FDNY, maka saya mulai membaca posting oleh Phil dan beberapa
orang lain dan segera sayapun menjadi “jijik”. Saya adalah seorang
pensiunan NYC Firefighter terkejut, bahwa tidak hanya satu tapi banyak
orang percaya bahwa pemadam kebakaran tidak ada yang terbunuh pada 9/11
di World Trade Center sebenarnya menipu dan mengumpulkan anggota yang
tewas sebelumnya dan memanfaatkan kematian mereka untuk sementara ini
disembunyikan.” GLP 2011
Jadi peristiwa Boston Marathon ada
miripnya dengan peristiwa 9/11, adanya “penyebaran” banyak aktor untuk
diwawancara oleh media-media “sekutunya”. (baca: [BAHAS TUNTAS] Dibalik Layar: Fakta Nyata Tragedi WTC 9/11 Telah di Rakayasa! )
Ya, ada hal-hal seperti “Aktor Krisis”
(Crisis Actors) dan ya, sepertinya satu atau dua peristiwa korban massal
dalam operasi “Gladio Amerika” (American Gladio Operation) saat itu
dipentaskan secara teatrikal … “the Wag Dog” production, jika Anda mau.
Silahkan googling tentang “Crisis Actors.”
Bukti adanya “Crisis Actors” lainnya adalah foto wanita dibawah ini, ia adalah seorang guru bernama Dawn
dan telah tewas dalam tragedy penembakan 12/04 disebuah sekolah di AS.
Tapi fotonya muncul lagi sebagai korban Bom Boston Marathon 15 April
lalu, dan kini bernama Donna!
Setelah gambar wanita diatas sebagai Donna muncul di televisi, beberapa hari sesudahnya media mengangkat nama Donna Bruce, maksudnya Donna yang sebenarnya, yang sebelumnya adalah “Donna yang salah.”
Bagaimana mungkin stasiun-stasiun
televisi terkemuka di dunia bisa memberitakan dan memampang foto dari
tragedi yang menurut mereka adalah “besar” ini dengan kesalahan yang
sepele??? Menurut para pakar teori konspirasi, semua modus mirip atau
persis Tragedi 9/11.
Lagipula hingga detik ini, Donna Bruce
tak pernah sekalipun nonggol di televisi untuk mengkonfirmasikan
kesalahan yang telah terjadi dari pemberitaan di stasiun-stasiun tv yang
“ngetop di dunia” itu.
Di Amerika, seorang berkaki buntung atau
cacat seperti itu dapat dimanfaatkan untuk menjadi “partner” sebagai
Crisis Aktor dalam simulasi peperangan di dalam sebuah latihan perang.
Militer mengontak mereka dan menjanjikan imbalan untuk mereka.
Mengapa mereka membuat simulasi latihan
perang seperti itu? Mereka beralasan agar para prajurit dapat sedemikian
nyata dalam menghadapi situasi dan kondisi yang mungkin dapat terjadi
dan benar-benar nyata.
Mereka disimulasikan sebagai “korban
perang” disaat latihan, dan para prajurit harus dapat menghadapai
kejadian tersebut, berikut contoh dalam video ini (klik).
Tampaknya ini semua adalah peristiwa nyata dengan bahan peledak yang juga nyata (meskipun akan terlihat bahwa low explosive
yang digunakan sebagai titik sandiwara telah dimulai) walaupun diantara
para aktor dan aktris itu, tetap ada korban-korban yang sebenarnya,
yaitu orang-orang yang tak bersalah dan yang tak mengetahui apa-apa...
Tampak pada foto-foto dibawah, sesaat
setelah ledakan terjadi, si kaki buntung Jeff yang ternyata memang telah
buntung kakinya akibat kecelakaan tragis kereta api beberapa tahun
lalu, tak mengeluarkan darah.
Terlihat pula baju warna putih yang
dipakai seorang wanita yang persis di depannya, bahkan di dekat kakinya
yang buntung, masih tampak tetap bersih. Padahal dengan kaki terputus
seperti itu dipastikan darah akan menyemprot keluar apalagi beberapa
pembuluh darah vena terputus.
Menurut seorang dokter yang tak mau
disebutkan namanya, jika tak ditangani secepat mungkin, buntungnya kaki
seperti itu akan menyebabkan seseorang dapat tewas hanya dalam 1-2 menit
saja akibat kekurangan darah, karena darah manusia hanya sebanyak
kurang lebih sekitar 5 liter.
Para korban “Krisis Aktor” tersebut juga
dilaporkan oleh beberapa orang saksi yang tak mau disebutkan namanya
(karena takut), dikabarkan telah ditaburkan debu, atau sejenis tepung
berbentuk mirip debu agar terkesan pemboman ini terlihat dramatis.
Memang beberapa korban terlihat kotor
oleh debu, itu ternyata mereka disiram oleh sejenis tepung, mirip
tragedi 9/11 saat banyak korban yang berada sangat-sangat jauh dengan
gedung yang roboh, tapi badannya berselimut debu.
Adanya “penaburan debu” pada tragedi
Boston ini akhirnya diperkuat dengan terekamnya “adegan” pembohongan
tersebut di kamera seorang jurnalis yang juga tak mau disebutkan
namanya.
Berikut dibawah ini beberapa gambarnya hasil dari video tersebut, atau anda dapat melihatnya berupa animasi format GIF dengan klik disini dan tunggu beberapa saat hingga download komplit, maka gambar akan bergerak. Atau anda dapat pula melihat cuplikan videonya, klik disini.
sumber : http://indocropcircles.wordpress.com